Kamis, 30 Maret 2017
Rabu, 29 Maret 2017
Selasa, 21 Maret 2017
Senin, 20 Maret 2017
Ringkasan modul E professional KP 1 (Jenis-jenis Film)
0leh Nurhayati Laneto
1.
Pengertian Film, film adalah gambar hidup yang
disebut movi, secara kolektif disebut
juga sinema. Cinemathographie
(melukis gerak dengan cahaya). Film adalah gambar bergerak yang disebut intermitten movement.
2.
Sejarah film Internasional, film ditemukan pada
abad ke-19 dan terus berkembang hingga Thomas Alva Edison pada tahun 1887
terinspirasi untuk membuat alat untuk merekam dan membuat gambar yang dibantu
oleh George Eastman dan pada tahun 1884 menemukan pita film (seluloid) alat
yang dibuat tersebut disebut kinetoskop yang berbentuk kotak berlubang untuk
mengintip suatu pertunjukan. Lumiere bersaudara menyebut alat baru dengan
kinetoskop itu dengan sinematograf, yang kemudian dipatenkan pada tahun 1895.
Film pertama kali dipertontonkan di Paris, Prancis pada 28 Desember 1895 yang
dikenal dengan sebutan “film bisu”, kemudian berkembang menjadi berwarna dengan
segala efek yang membuat film lebih dramatis dan terlihat lebih nyata.
Selanjutnya film tidak hanya dinikmati di bioskop dan TV melainkan di VCD dan
DVD (blue-Ray) film juga dapat disaksikan lewat jaringan Superhigway.
3.
Sejarah perkembangan film di Indonesia; pada 5
Desember 1900 di Batavia film pertama kali dikenalkan yang saat itu disebut
“gambar Idoep”. Film cerita pertama kali dikenal pada tahun 1905 yang diinport
dari Amerika.film lokal yang pertama diproduksi pada tahun 1926 dengan judul
“loetoeng Kasaroeng” yang diproduksi oleh NV Java Film Company,film cerita yang
masih bisu kemudian film ke dua dengan judul “Euis Atjih”. Pada tanggal 1
Maret-5 April 1955 Djamaludin Malik mempopulerkan film Indonesia lewat FFI yang
tampil sebagai film terbaik adalah film “Jam Malam” karya Usmar Ismail. Pada
tahun 90an film-film nasional harus bersaing keras dengan maraknya sinetron
apalagi dengan hadirnya Laser Disk, VCD dan DVD, Meskipun demikian Film Laskar Pelangi meraih
penghargaan sebagai film terbaik se Asia Pasifik di FFA di Taiwan pada tanggal
19 Desember 2009.
4.
Klasifikasi film ,menurut jenis cerita film
a.
Film fiksi
b.
Film non fiksi, terdiri dari film faktual dan
film documenter.
Menurut orientasi pembuatannya terdiri dari film komersil dan non
komersil
Menurut teknik pembuatannya terdiri dari film Eskperimental dan film
Animasi
Menurut
tema film terdiri dari; Drama, Action, komedi, tragedi, dan horor.
5.
Film Mainstream adalah film-film yang diproduksi
oleh studio-studio besar, bertujuan menghibur, dengan meraup keuntungan yang
besar, berdurasi panjang, lebih dianggap sebagai dagangan dari pada sebuah
karya seni.berkarakter teknis dan non teknis.
6.
Pelaku industri film, ada beberapa posisi dan
tanggung jawab pada kru pembuatan film;
a.
Produser
b.
Sutradara
c.
Penulis scenario
d.
Penata fotografi
e.
Penyunting
f.
Penata artistic
g.
Pemeran
h.
Publicity manager
7.
Film Independen (Indie). Indie berarti kebebasan
dan kemandirian para pembuat film dalam berkarya, yang lebih menekankan film
sebagai media untuk menyampaikan pesan. Film independen di Indonesia adalah
film-film alternatif di luar film-film mainstream yang cenderung berkarakter
dekonstruktif dan eksperimental. Film indie di Indonesia muncul sebagai alat
komunitas atau individu untuk berekspresi.
Karakter film indie umumnya menawarkan
tema-tema yang beragam, sederhana, bukan komersial penuh dengan eksplorasi
subyektif dari si pembuat film. Kemurnian dan kejujuran dalam pembuatan film
indie dikonotasikan “film egois” yang hanya dinikmati kalangan tertentu saja
Berdasarkan Durasi atau Lamanya
Sebuah Film dapat dibagi sebagai berikut:
1.
Film pendek; biasanya berdurasi di bawah 60
menit, merupakan batu loncatan umtuk
kemudian memproduksi film cerita panjang. Umumnya hasil produksi dipasok ke
rumah-rumah produksi atau saluran televisi.
2.
Film Panjang; berdurasi lebih dari 60 menit
lazimnya berdurasi 90-100 menit. Film yang diputar di bioskop umumnya termasuk
dalam kelompok ini.
8.
Perbedaan Seni Peran Film dengan Seni Teater
-
Film (drama dan sandiwara)
a.
Tidak memerlukan pengucapan vocal yang cukup
kuat, karena diperkuat oleh microphone.
b.
Emosi tidak perlu kuat, karena akan diperkuat
oleh kamera yang mengambilsecara short shot atau close up.
c.
Make up cukup tipis, karena akan diperkuat oleh
kamera
d.
Pengambilan adegan secara partial atau
sebagian-sebagian yang dipotong-potong menjadi sangat pendek sesuai dengan yang
akan diceritakan.
-
Teater
a.
Pengucapan vocal harus sangat kuat
b.
Emosi atau perasaan harus ekstrim
c.
Make up harus ekstrim
d.
Adegan dari awal hingga akhir penampilan harus
sempurna.
Langganan:
Postingan (Atom)
RESUME MODUL G KP 9 PRODUKSI FILM PENDEK Oleh Nurhayati Laneto 1. Produksi Film Pendek Proses membuat film berarti mempertemuka...
-
RESUME MODUL G KP 8 EFEK PADA AUDIO Oleh Nurhayati Laneto 1. Efek pada Audio Sebagai alat editing profesional maka Adobe Premie...
-
RESUME MODUL G KP 7 MEMBERI EFEK PADA VIDEO Oleh Nurhayati Laneto 1. Memberi Efek pada Video Sebagai alat editing profesion...